IN HOUSE TRAINING

kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi yang ditentukan.

REGULER TRAINING

Jenis pelatihan karyawan yang dilakukan perusahaan secara berkala dan bertahap pada kurun waktu tertentu.

ONLINE TRAINING

Program pelatihan dengan topik-topik pilihan yang kami sediakan dan diselenggarakan menggunakan media/aplikasi ZOOM, dll

Mengapa
Memilih Training Kami ?

Tentang Kami


NISBI adalah sebuah lembaga/perusahaan dengan badan hukum CV. NISBI INDONESIA Perusahaan ini berkedudukan di Yogyakarta dan bergerak di bidang penyedia jasa dan penyelenggaraan pelatihan bagi Sumber Daya Manusia di perusahaan-perusahaan.

01
02
03
Pelatihan
Yang Diminati Bulan ini.

Agenda Training


Pelatihan yang diminati bulan ini dapat di lihat di bawah ini, bergabunglah dengan pelatihan kami .

Training kami


Informasi terbaru mengenai pelatihan kami

Mengenal HVAC Lebih Dekat

Apa itu HVAC?

Mengenal HVAC Lebih Dekat

HVAC adalah singkatan dari Heating, Ventilation, and Air Conditioning. Sistem HVAC dirancang untuk mengontrol suhu, kelembaban, dan kualitas udara di dalam ruangan. Sistem ini bekerja dengan cara mengambil udara dari luar, kemudian memfilter, memanaskan atau mendinginkan, dan melembapkan udara tersebut sebelum didistribusikan ke seluruh ruangan.

Read More

PUBLIC TRAINING LEGAL DRAFTING

 PUBLIC TRAINING 

LEGAL DRAFTING

DESKRIPSI

Perancangan hukum (legal drafting) merupakan salah satu unsur penting dalam praktik hukum. Perancangan hukum (legal drafting) merupakan salah satu unsur penting dalam praktik hukum. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam membuat dan memahami dokumen-dokumen hukum. Untuk itu dalam pelatihan ini akan disampaikan kepada para peserta khursus keterampilan dibidang legal drafting.

OBJECTIVE

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta dapat berbagi pengetahuan / sharing knowledge mengenai legal drafting dengan instruktur kami yang berkompeten dibidangnya.

OUTLINE

  1. Teknik Membuat Dan Menyusun Dokumen Hukum (Legal Drafting).
    • Legal Audit Dan Legal Opini.
    • Legal Memorandum Dan Legal Advise.
  2. Teknik Membuat Dan Menyusun Perjanjian.
    • Anatomi Suatu Perjanjian.
    • Pokok-Pokok Perjanjian.
    • Negative Dan Affirmative Covenant.
    • Representation Dan Warranties.
    • Pilihan Hukum.
    • Cara Penyelesaian Masalah.
    • Kekuatan Hukum Suatu Perjanjian Dan Kekuatan Memaksa Suatu Perjanjian.
  3. Teknik Pembuatan Gugatan.
    • Tehknik Pembuatan Gugatan, Jawaban Atas Gugatan, Replik, Duplik, Pembuktian Dan Kesimpulan, Dll.
  4. Teknik Bernegosiasi
    • Tehnik Bernegosiasi.
    • Menciptakan Win-Win Position.
    • Bergain Over Position.
    • Persiapan Sebelum Negosiasi.
    • Brainstorming.
    • Menciptakan Pilihan (Invest Option).

Dengan demikian, jika Anda ingin memahami mengenai Legal Drafting dengan lebih baik, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan yang relevan. Hal ini akan membantu Anda dan organisasi Anda dalam menghindari masalah terutama terkait dengan Legal Drafting.

Jadwal Pelatihan 

akan dilaksanakan dengan detail sebagai berikut :

Lokasi : Hotel Amaris Kemang 

Tanggal pelaksanan : 30-31 Oktober 2024 

Biaya Investasi : Rp3.650.000* 

Fasilitas Pelatihan 

  1. Sertifikat & E-Certificate
  2. Training Kit
  3. Souvenir
  4. Meeting Room Hotel berbintang (2x Coffee Break & 1x lunch)
  5. Souvenir menarik

Apabila perusahaan Anda membutuhkan pelatihan Legal Drafting untuk menambah wawasan karyawan, segera hubungi marketing training kami melalui WA 0821 3494 3084 (Pitaloka) atau nomor telepon berikut 0274-2874647.

TRAINING CREATIVE PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING
TRAINING CREATIVE PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING
OFFLINE / ONLINE TRAINING

TRAINING CREATIVE, PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING

Apa Itu Creative Problem Solving And Decision Making ?

Creative Problem Solving And Decision Making mempelajari  bagaimana memahami cara menganalisis masalah secara efektif, bagaimana mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah secara sistematis, bagaimana memahami factor-faktor yang menghambat Kreativitas dan hal – hal lain terkait Creative Problem Solving And Decision Making.

 

Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan merupakan tugas dan tanggung jawab utama dari seorang pemimpin. Pemimpin yang hebat harus bisa memecahkan masalah secara kreatif dan mengambil keputusan yang tepat untuk menyukseskan suatu bisnis.

 

Pengetahuan dan skill yang memadai mengenai teknik dan metode pemecahan masalah, dapat meningkatkan kapasitas seorang leader. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memecahkan masalah secara kreatif dan mengambil keputusan yang tepat.

Apa yang akan anda pelajari?

  1. KWALITAS BERFIKIR SISTEMATIS
    • Analisis Masalah secara Kritis
    • Membatasi Masalah
    • Masalah yang perlu dipecahkan
    • Mencari sebab yang paling Mungkin
  1. PERUMUSAN MASALAH
    • Identifikasi Masalah yang Ada di Tempat Kerja
    • Memilih dan memilah Masalah
    • Menentukan masalah yang Prioritas
  1. ANALISIS KEPUTUSAN
    • Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan
  1. MENGGUNAKAN KREATIVITAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
    • Pengertian Kreativitas
    • Karakteristik Orang yang Kreatif
    • Proses berfikir Kreatif vs Sistematis
  1. TEKNIK MENINGKATKAN KREATIVITAS
    • Hambatan dalam Kreativitas
    • Teknik meningkatkan Kreativitas

Siapa Pembicara Pelatihan ini?

Instruktur pelatihan ini adalah instruktur yang berkompeten di bidang Creative Problem Solving And Decision Making baik dari kalangan akademisi maupun praktisi.

Lokasi Pelatihan

Berapa Investasi Training diatas?

Investasi pelatihan selama dua hari tersebut menyesuaikan dengan jumlah peserta (on call). *Please feel to contact us.

Apabila perusahaan membutuhkan paket lain IN HOUSE TRAINING, anggaran investasi pelatihan dapat menyesuaikan dengan anggaran perusahaan

Benefit Training

Sertifikat

Makan Siang

Coffee Break

Flasdisk

Materi

Transport

Makan Malam

Souvenir

Governance, Risk and Compliance

Governance, Risk and Compliance

Pelatihan GRC 

Governance, Risk, and Compliance untuk pabrik gula akan berfokus pada penerapan prinsip-prinsip tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan khusus di sektor industri gula.

Pabrik gula menghadapi tantangan unik yang terkait dengan operasional, regulasi, dan manajemen risiko yang perlu dikelola secara efektif untuk menjaga keberlanjutan dan profitabilitas.

Pelatihan ini dapat membantu pabrik gula memperkuat tata kelola perusahaan, meminimalkan risiko, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan untuk menciptakan operasi yang efisien dan berkelanjutan.

Pengertian Mekanika Tanah Untuk Jalan

Mekanika GRC (Governance, Risk, and Compliance) untuk pabrik gula adalah kerangka kerja yang terstruktur dan komprehensif. Dirancang untuk membantu pabrik gula dalam mengelola seluruh aspek tata kelola perusahaan (governance), pengelolaan risiko (risk management), serta kepatuhan terhadap regulasi (compliance) yang relevan. Dalam konteks operasional pabrik gula, GRC bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas perusahaan berjalan secara efisien, transparan, aman, serta sesuai dengan standar hukum dan etika yang berlaku.

  1. Governance (Tata Kelola) Tata kelola perusahaan yang baik di pabrik gula melibatkan penyusunan dan penerapan kebijakan internal yang memandu keputusan dan operasional perusahaan. Tata kelola yang baik memastikan bahwa manajemen bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan masyarakat. Dalam industri gula, governance memastikan bahwa pabrik mematuhi standar produksi, keamanan kerja, kesejahteraan karyawan, serta lingkungan, sambil menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
  2. Risk Management (Manajemen Risiko) Dalam industri gula, risiko dapat muncul dari berbagai sumber, mulai dari fluktuasi harga gula global, perubahan kebijakan pemerintah terkait industri perkebunan dan pertanian, ketidakstabilan cuaca, hingga risiko keselamatan karyawan dan risiko lingkungan. Melalui mekanika GRC, pabrik gula dapat mengidentifikasi risiko-risiko ini dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang sesuai. Manajemen risiko dalam GRC mencakup analisis menyeluruh terhadap seluruh rantai pasokan, produksi, distribusi, serta penggunaan teknologi yang mendukung operasional pabrik. Strategi yang efektif dapat mengurangi dampak negatif dari risiko-risiko ini terhadap kelangsungan bisnis.
  3. Compliance (Kepatuhan) Kepatuhan dalam pabrik gula merujuk pada upaya untuk memenuhi seluruh peraturan dan standar yang ditetapkan oleh badan pemerintah, otoritas industri, serta sertifikasi lingkungan atau keamanan tertentu. Ini termasuk kepatuhan terhadap undang-undang terkait tenaga kerja, regulasi lingkungan, aturan keselamatan kerja, dan standar kualitas produk. GRC memastikan bahwa seluruh proses produksi gula dan kegiatan operasional pabrik mengikuti peraturan yang berlaku. Kepatuhan yang baik juga membantu pabrik menghindari denda dan sanksi, serta menjaga reputasi perusahaan di mata publik dan regulator.
  4. Integrasi dalam Operasional Pabrik Gula. Implementasi GRC dalam pabrik gula memerlukan pendekatan lintas fungsi, yang melibatkan setiap bagian dari rantai pasokan, mulai dari pengelolaan lahan tebu, proses produksi gula, hingga distribusi produk akhir. Setiap unit di dalam pabrik harus berperan dalam memastikan bahwa tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan berjalan secara bersamaan. Misalnya, tim produksi bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja, sementara tim keuangan dan akuntansi harus memastikan bahwa laporan keuangan mematuhi standar audit dan akuntansi yang berlaku.
  5. Manfaat GRC untuk Pabrik Gula. Dengan menerapkan mekanika GRC yang baik, pabrik gula dapat memperoleh sejumlah manfaat signifikan, seperti:
    • Peningkatan Efisiensi Operasional: Dengan tata kelola yang baik dan risiko yang dikelola dengan efektif, proses produksi dan distribusi dapat berjalan lebih efisien.
    • Kepatuhan terhadap Regulasi: Menghindari sanksi hukum dan menjaga reputasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap semua peraturan.
    • Mitigasi Risiko: Meminimalkan dampak risiko yang dapat mengganggu operasional, seperti risiko pasokan bahan baku, kerusakan mesin, atau masalah lingkungan.
    • Keberlanjutan Bisnis: Dengan fokus pada kepatuhan dan risiko lingkungan, pabrik gula dapat berkontribusi pada keberlanjutan industri gula secara jangka panjang.

Secara keseluruhan, penerapan Governance, Risk, and Compliance di pabrik gula adalah upaya holistik untuk memastikan bahwa seluruh aspek operasional berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, risiko-risiko dapat dikelola dengan baik, dan pabrik mematuhi semua peraturan yang relevan. Hal ini bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan perusahaan di tengah perubahan regulasi dan kondisi pasar.

Serta materi Mekanika Tanah Untuk Jalan, yaitu :

  • Pengantar GRC
  • Prinsip – Prinsip Model Keunggulan GRC
  • Dampak & Tantangan Penerapan GRC
  • Manajemen Ruang Lingkup Resiko
  • Prinsip – Prinsip Manajemen Resiko
  • Kerangka Kerja Manajemen Resiko Berdasarkan ISO
  • Strategi Penerepan Manajemen Resiko
  • Evaluasi & Studi Kasus

Pelatihan berlangsung pada tanggal 13 September 2024 di Hotel Santika Batam. PT Pabrik Gula Rajawali I, yang merupakan bagian dari ID FOOD dan bergerak di bidang agroindustri tebu, mengirimkan 11 peserta untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Lokal Media Training. Selama pelatihan, suasana berlangsung lancar dan interaktif, dengan banyak diskusi yang terjalin antara trainer dan peserta. Hal ini karena hubungan kerja sama bisnis yang erat antara trainer dan perusahaan peserta.

Testimoni peserta terkait Pelatihan GRC untuk Pabrik Gula

Peserta menyampaikan kepuasan atas materi yang diberikan selama pelatihan. Mereka merasa sangat terbantu oleh Trainer yang memiliki pemahaman mendalam tentang topik GRC dalam konteks pabrik gula. Penguasaan materi yang kuat dari Trainer membuat peserta cepat memahami langkah-langkah penting yang perlu diambil untuk meningkatkan tata kelola perusahaan, manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi dalam operasional pabrik gula mereka.

Jika perusahaan Anda membutuhkan pelatihan GRC untuk meningkatkan wawasan karyawan, silakan hubungi marketing training kami melalui WA 6285335865443 (Ayu) atau nomor telepon 0274886632.

 

RISK BASED INSPECTION (RBI)

RISK BASED INSPECTION (RBI)

Pelatihan Risk Based Inspection

Pelatihan Risk Based Inspection dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang metode inspeksi berbasis risiko yang bertujuan mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko pada peralatan dan fasilitas industri. Program ini mencakup topik-topik penting seperti Konsep dan prinsip dasar RBI, Manajemen Risiko dan Penilaian Risiko, Teknik Inspeksi Non-Destruktif (NDT), Penentuan Frekuensi dan Interval Inspeksi, Kepatuhan terhadap Standar dan Regulasi Industri, Strategi Pemeliharaan Berbasis Kondisi (Condition-Based Maintenance), Penggunaan Perangkat Lunak RBI, dan Studi Kasus Implementasi RBI di Industri.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman mendalam mengenai metode Risk Based Inspection (RBI), sehingga mereka dapat menerapkan strategi inspeksi berbasis risiko secara efektif di lingkungan kerja. Melalui pelatihan ini, peserta akan mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan memprioritaskan risiko pada peralatan industri dengan tepat, serta menentukan frekuensi inspeksi yang optimal berdasarkan tingkat risiko yang dihadapi.

 

Pengertian Risk Based Inspection

Risk Based Inspection (RBI) adalah metode inspeksi yang berbasis pada analisis dan penilaian risiko untuk menentukan prioritas, frekuensi, dan jenis inspeksi pada peralatan industri. Pendekatan ini memfokuskan upaya inspeksi pada area atau peralatan yang dianggap memiliki risiko tertinggi terhadap kegagalan, yang dapat berdampak pada keselamatan, lingkungan, atau operasional.

Tujuan utama dari risk based inspection adalah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memprioritaskan risiko kegagalan peralatan industri, sehingga inspeksi dapat difokuskan pada area atau aset yang paling berisiko. Dengan cara ini, RBI membantu memaksimalkan efisiensi inspeksi dan pemeliharaan, mengurangi downtime yang tidak perlu, serta memastikan keselamatan dan kepatuhan terhadap regulasi.

 

Masalah utama

dalam konteks Risk Based Inspection adalah memastikan akurasi dalam penilaian risiko dan prioritas inspeksi. Tantangan ini sering muncul karena data yang tidak lengkap, ketidakpastian dalam memprediksi kegagalan peralatan, atau kesulitan dalam mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi aset. Selain itu, jika pendekatan RBI tidak diterapkan dengan benar, ada risiko over-inspection pada peralatan yang sebenarnya berisiko rendah atau under-inspection pada peralatan yang berisiko tinggi.

Pengelolaan sumber daya juga menjadi masalah penting, karena kesalahan dalam alokasi dapat mengakibatkan biaya pemeliharaan yang tidak efisien atau kegagalan peralatan yang dapat berdampak pada keselamatan dan keberlangsungan operasi. Kesulitan dalam memenuhi standar dan regulasi industri yang ketat juga menjadi tantangan, terutama jika metode dan hasil inspeksi tidak mendukung kepatuhan yang dibutuhkan.

 

Pemahaman yang kuat

tentang Risk Based Inspection adalah kunci untuk mengatasi masalah diatas. Inilah mengapa pelatihan Risk Based Inspection sangat penting. Pelatihan ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang metode Risk Based Inspection (RBI) yang digunakan untuk mengelola inspeksi peralatan industri berdasarkan analisis risiko.

Peserta akan mempelajari cara mengidentifikasi, menilai, dan memprioritaskan risiko pada peralatan kritis, sehingga inspeksi dapat difokuskan pada area yang paling rentan terhadap kegagalan.

Berlangsung selama 2 (dua) hari sejak tanggal 27 dan 30 September 2024 yang pada kesempatan kali ini diikuti oleh satu peserta. Bekerjasama dengan NISBI Indonesia pelatihan berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Selama pelatihan peserta aktif bertanya dan berdiskusi terkait dengan hal-hal yang diketahui dan pengalamannya selama ini.

Beberapa materi yang dijelaskan pada training Risk Based Inspection (RBI) antara lain Pengenalan RBI, Identifikasi Risiko, Evaluasi Risiko, Metode Penilaian Risiko, Penentuan Prioritas dan Kategorisasi, Rencana Inspeksi, Pengambilan Keputusan dan Rekomendasi, Implementasi RBI dalam Organisasi, dan Penentuan Risk Kategori ALARP.

 

Dengan demikian, jika Anda ingin memahami mengenai Risk Based Inspection dengan lebih baik, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan yang relevan. Hal ini akan membantu Anda dan organisasi Anda dalam menghindari masalah terutama terkait dengan kegagalan peralatan dan potensi risiko keselamatan jika tidak mengimplementasikan pendekatan yang sistematis dalam inspeksi dan pemeliharaan. Apabila perusahaan Anda membutuhkan pelatihan Risk Based Inspection (RBI) untuk menambah wawasan karyawan silahkan hubungi marketing training kami melalui WA 0821 3494 3084 (Pitaloka) atau nomor telepon berikut 0274-2874647.

Sertifikasi HVAC

 SERTIFIKASI HVAC

Pelatihan Sertifikasi HVAC

Apakah Anda pernah merenungkan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan efisiensi dan keselamatan sistem pendingin dan pemanas? Sertifikasi HVAC memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa teknisi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani sistem ini secara optimal.

Program sertifikasi ini menjamin bahwa para profesional  dapat mengelola instalasi dan perawatan dengan standar yang tinggi. Sehingga Anda dapat memaksimalkan kenyamanan dan mengurangi biaya energi.

Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang mendalam tentang sertifikasi adalah kunci untuk memastikan sistem Anda berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan Anda secara efisien.

Pengertian Sertifikasi HVAC

Pelatihan ini  adalah proses formal yang menilai dan mengakui kemampuan teknisi dalam menginstal, merawat, dan memperbaiki sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara. Sertifikasi ini biasanya mencakup pelatihan tentang kode keselamatan, efisiensi energi, dan teknologi terbaru.

Memiliki sertifikasi HVAC menunjukkan bahwa seorang profesional memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan dan keselamatan sistem yang dikelola.

Tujuan 

beberapa tujuan utama, antara lain:

  1. Menjamin Kualitas dan Standar Kerja: Sertifikasi membantu memastikan bahwa teknisi dan  profesional  mengikuti standar industri yang ditetapkan untuk kualitas kerja.  Meningkatkan Keamanan dan Efisiensi: Dengan sertifikasi, diharapkan sistem yang  dirancang, dipasang, dan dipelihara akan lebih aman dan efisien dalam operasi.
  2. Meningkatkan Kredibilitas Profesional: Sertifikasi memberikan pengakuan formal atas  keahlian dan kompetensi seseorang di bidang HVAC, yang dapat meningkatkan kepercayaan  pelanggan dan rekan kerja.
  3. Mematuhi Regulasi dan Standar Hukum: Beberapa daerah atau negara memerlukan sertifikasi  sebagai bagian dari peraturan hukum untuk operasi atau pemasangan sistem HVAC.

Oleh karena itu, jika Anda terlibat dalam industri tersebut atau ingin memperdalam pemahaman Anda tentang sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin, mengikuti program ini adalah langkah yang sangat bijaksana.

Sertifikasi ini tidak hanya akan memperluas pengetahuan Anda, tetapi juga membantu Anda dan perusahaan Anda mengelola instalasi dan perawatan sistem dengan lebih efisien, sehingga menghindari risiko kerusakan dan masalah keselamatan.

Jika perusahaan Anda memerlukan keahlian HVAC yang terstandarisasi, investasi dalam program ini akan menjadi aset berharga bagi kemajuan profesional dan keberlanjutan operasional perusahaan Anda. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, silakan hubungi tim marketing kami melalui WA di +62 821-3494-3084

 

BRANCH MANAGER

PELATIHAN BRANCH MANAGER

Menciptakan dan menjalankan Corporate Culture :

  • Identifikasi Nilai-Nilai Utama Perusahaan

Mulailah dengan menentukan nilai-nilai inti yang akan menjadi landasan budaya perusahaan. Contoh: Nilai seperti integritas, kolaborasi, inovasi, dan pelayanan pelanggan bisa menjadi dasar budaya perusahaan.

  • Komunikasikan Misi Dan Visi Perusahaan

Pastikan semua karyawan memahami dan mendukung misi serta visi perusahaan

  • Kepemimpinan Yang Menjadi Contoh

Pimpinan perusahaan harus menjadi contoh nyata dari budaya yang ingin dibangun.

  • Berikan Penghargaan Dan Pengakuan

Memberikan penghargaan bagi karyawan yang layak dan tepat

  • Terapkan Pelatihan Dan Pengembangan Berkelanjutan

Mengadakan workshop secara berkala untuk mengembangkan keterampilan yang mendukung budaya kerja kolaboratif.

Menjadi Leaders Yang In Control Terhadap Proses Kerja Bawahan

  • Membangun hubungan kerja yang profesional antara atasan dan bawahan
  • Setiap Anggota Tim Harus Dievaluasi
  • Berikan Target atau Tenggat Waktu, berikan ekspektasi
  • Mengontrol proses kerja dan hasil kerja bawahan
  • Tanyakan Kendala Secara Personal, dukungan emosional, temukan solusinya
  • Lakukan Evaluasi Secara terjadwal dan tidak terjadwal

Bawahan Yang Bermasalah Biasanya Kurang Dalam Sebagian Hal Ini:

A: ATTITUDE (Sikap/karakter),

K: KNOWLEDGE (Pengetahuan),

P: PASSION (Semangat),

I : INTENTION (Keinginan)

Acara Training Branch Manager 13 peserta yang mengikuti serangkaian acara.

Pelatihan Branch Manager dilakukan 2 hari, yaitu pada hari Senin dan Selasa tanggal 23 dan 24 September 2024 dimulai pukul 09.00 WIB. Pelatihan Branch Manager dilaksanakan di Ruang Meeting lantai 2 dihari pertama dan lantai 5 dihari kedua PT Himalaya Everest Jaya, Jl. Raya Daan Mogot Jl. Pesing Poglar Km.10 No.151, RT.6/RW.5, Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat.

Acara hari pertama, Pelatihan Branch Manager berjalan dengan baik dan lancar, pembukaan dilakukan oleh pihak dari perusahaan berlangsung dengan tenang dan lancar. Training diawali dengan berdoa terlebih dahulu, kemudian dimulai dengan pre-test dari Instruktur kemudian dilanjutkan materi yang dijelaskan oleh Instruktur. Pelatihan berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Selama pelatihan peserta aktif berdiskusi terkait pengalaman dan hal-hal yang terjadi di perusahaan PT Himalaya Everest Jaya. Kemudian dilanjutkan diskusi pukul 15.00-16.40 WIB yang dibimbing oleh Instruktur. Training hari pertama selesai dengan tertib pada pukul 16.40 WIB.

Hari Kedua Training dimulai jam 09.00 WIB, training masih di lokasi yang sama yaitu di di Ruang Meeting lantai 2 PT Himalaya Everest Jaya, Jl. Raya Daan Mogot Jl. Pesing Poglar Km.10 No.151, RT.6/RW.5, Kedaung Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat. Pelatihan hari kedua dimulai dengan berdoa terlebih dahulu oleh CS, kemudian dilanjutkan dengan instruktur. Hari kedua training dilanjutkan dengan materi Branch Manager, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi serta post test. Hari kedua lebih banyak diskusi dan role play untuk para peserta.

Diakhir training peserta mengisi form evaluasi yang telah disiapkan oleh Nisbi Indonesia Training dan Consultant melalui Link google form, kemudian dilanjutkan pembagian sertifikat dan ditutup dengan foto bersama. Traning hari kedua selesai jam 16.30 WIB dengan lancar dan tertib, ditutup dengan doa dipandu oleh CS.

Mengaplikasikan Visi Dan Misi Perusahaan/Organisasi

VISION : To be leading engineering and trading company, providing Total Industrial Solution with the highest standard in quality and customer satisfaction

MISSION : Expanding our network with quality consistent
Provide our best product and services, effective and on time delivery.
Giving value-added solution that will optimize customer satisfaction

Dengan demikian, jika Anda terlibat dalam Training Branch Manager pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan yang relevan. Hal ini akan membantu Anda dan organisasi Anda dalam menghindari masalah yang berpotensi mahal dan berbahaya. Apabila perusahaan Anda membutuhkan pelatihan Branch Manager untuk menambah wawasan karyawan Anda silahkan menghubungi marketing training kami melalui WA 0821-3494-3084 atau nomor telepon berikut (0274) 2874647.

Testimoni Bu Celeste

Peserta sangat terbantu adanya Pelatihan Branch Manager dan sangat antusias mengikuti training.

FUEL HANDLING & OPERATION

FUEL HANDLING & OPERATION MANAGEMENT

Pelatihan Fuel Handling & Operation Management

Pelatihan atau Training Fuel Handling & Operation Management merupakan program pelatihan yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai manajemen operasional dan penanganan bahan bakar di berbagai industri, khususnya sektor energi dan manufaktur. Dalam pelatihan ini, para peserta akan mempelajari metode terbaik untuk menangani, menyimpan, dan mengelola bahan bakar secara efisien, aman, dan berkelanjutan guna mendukung kinerja operasional yang optimal. Mengingat pentingnya bahan bakar sebagai sumber energi utama dalam banyak operasi industri, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam memastikan bahwa bahan bakar dikelola dengan tepat, meminimalkan risiko, dan mengoptimalkan biaya operasional.

Pengertian Fuel Handling & Operation Management

Fuel Handling & Operation Management adalah proses pengelolaan menyeluruh yang mencakup penanganan, penyimpanan, pengangkutan, serta distribusi bahan bakar dalam suatu industri. Proses ini melibatkan berbagai kegiatan operasional yang bertujuan untuk memastikan bahwa bahan bakar, sebagai sumber energi penting, dikelola secara aman, efisien, dan sesuai dengan standar regulasi yang berlaku. Manajemen ini mencakup pengaturan mulai dari penerimaan bahan bakar, penyimpanan di fasilitas yang aman, hingga pengiriman ke unit pengguna, dengan fokus pada optimalisasi kinerja operasional, pengendalian biaya, serta mitigasi risiko lingkungan dan keselamatan.

Masalah utama

mencakup berbagai tantangan yang sering dihadapi dalam operasional penanganan bahan bakar. Salah satu isu terpenting adalah keselamatan, di mana kesalahan dalam penanganan bahan bakar dapat menyebabkan risiko serius seperti kebakaran, ledakan, atau pencemaran lingkungan yang merugikan. Selain itu, efisiensi operasional juga menjadi masalah krusial, karena pengelolaan bahan bakar yang tidak optimal dapat meningkatkan biaya operasional dan mengurangi produktivitas secara keseluruhan. Penyimpanan dan distribusi bahan bakar juga sering kali menghadapi kendala, seperti kerugian finansial akibat kebocoran atau kontaminasi. Kepatuhan terhadap regulasi dan standar industri menjadi tantangan tersendiri, di mana perusahaan harus memastikan bahwa semua prosedur penanganan bahan bakar sesuai dengan peraturan yang berlaku, guna menghindari sanksi hukum serta menjaga keamanan lingkungan dan pekerja.

Pemahaman yang kuat tentang Fuel Handling & Operation Management

adalah kunci untuk mengatasi masalah diatas. Inilah mengapa pelatihan Fuel Handling & Operation Management sangat penting. Pelatihan ini memberikan wawasan terkait prosedur standar dalam penanganan bahan bakar, teknik pengelolaan yang efisien, serta pengetahuan tentang teknologi terbaru yang digunakan untuk operasi bahan bakar. Selain itu, peserta akan memperoleh pemahaman mendalam mengenai pentingnya keselamatan kerja, pencegahan risiko, dan strategi untuk meminimalkan dampak lingkungan dari penanganan bahan bakar. Pemahaman akan regulasi dan standar industri terkait juga menjadi fokus utama pelatihan ini.

Berlangsung selama 2 (dua) hari sejak tanggal 17 dan 18 September 2024 yang pada kesempatan kali ini diikuti oleh lima peserta. Bekerjasama dengan Nisbi Indonesia Training, pelatihan berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Selama pelatihan peserta aktif bertanya dan berdiskusi terkait dengan hal-hal yang diketahui dan pengalamannya selama ini.

Materi yang dijelaskan dalam Training Fuel Handling & Operation Management mencakup berbagai aspek penting terkait penanganan dan pengelolaan bahan bakar. Peserta memulainya dengan memahami prinsip dasar penanganan bahan bakar, termasuk karakteristik bahan bakar dan proses operasionalnya.

Kemudian, pelatihan berfokus pada keselamatan dan pencegahan risiko, di mana peserta akan belajar teknik untuk mengelola risiko kecelakaan, mengantisipasi bahaya, serta prosedur tanggap darurat. Materi lain yang tak kalah penting adalah penggunaan teknologi modern dalam penyimpanan bahan bakar, seperti sistem pemantauan dan pengendalian untuk menjaga keamanan dan efisiensi.

Selain itu, peserta mempelajari strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar guna menghemat biaya. Pemahaman tentang regulasi dan standar industri juga menjadi topik utama, agar peserta mampu memastikan operasional mereka mematuhi peraturan yang berlaku. Materi pelatihan juga mencakup pemeliharaan peralatan yang digunakan dalam penanganan bahan bakar, serta studi kasus dan simulasi yang memberikan pengalaman praktis dalam menangani tantangan nyata di lapangan.

Dengan demikian, jika Anda ingin memahami mengenai Fuel Handling & Operation Management dengan lebih baik, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan yang relevan. Hal ini akan membantu Anda dan organisasi Anda dalam menghindari masalah terutama terkait dengan pengoperasian Fuel Handling jika tidak dipahami dengan baik dan benar.

Apabila perusahaan Anda membutuhkan pelatihan Fuel Handling & Operation Management untuk menambah wawasan karyawan silahkan hubungi marketing training kami melalui WA +62 821 3494 3084 (AYU) atau nomor telepon berikut 0274-2874647 (Office Hour).

Tanyakan pada kami ?

Kami di sini untuk membantu Anda! Jangan ragu untuk menanyakan apapun kepada kami. Klik di bawah untuk memulai obrolan.

Marketing

Pitaloka

Online

Pitaloka

Hai, tanyakan pada kami ? 00.00